Minggu, 13 Desember 2009

Wanita yang kusukai

Aku lelaki,hidup sendiri,sekolah sambil mencari nafkah,tapi kelebihanku otakku bisa dibilang pintar untuk anak seukuran anak SMA kelas 2.Aku tak tahu ternyata ada banyak gadis yang menyukai aku,padahal aku anak orang miskin yang tak punya banyak harta.ya walaupun gadis-gadis yang menyukai aku bukan kalangan anak-anak orang kaya.tapi aku tak mau pacaran dengan mereka,bukan karena aku tak menyukai mereka tapi,aku hanya tak mau konsentrasiku terhadap pelajaran jadi berkurang.tapi ada satu wanita yang membuatku terus memandangnya.Sungguh cantik gadis itu.Tapi sayang,dia tak mau tahu denganku,dia itu gadis yang sombong,mungkin karena dia disukai banyak orang terutama oleh kaum lelaki.aku paham,aku mengerti,aku tidak pantas untuknya,aku hanya manusia dekil baginya,banyak lelaki tampan dan kaya mendekatinya.

Pertama aku mulai mengetahui namanya yaitu Della.dia juga seangkatan denganku.


to be continue....

Jumat, 04 Desember 2009

Seandainya aku seperti mereka

aku pergi dari desa ke kota untuk mencari peruntungan hidup.disana aku masih terlalu bodoh untuk hidup.aku yang hanya lulusan SMA negeri dikampung ini tidak tahu menahu tentang kehidupan disebuah kota besar.aku tinggal disebuah rumah kontrakan kecil yang hanya bisa menampung diriku seorang.

aku berkeliling dari gedung ke gedung hanya untuk menyodorkan sebuah map SMA. tapi tak ada satupun yang mau menerima ku.aku sudah seharian berkeliling kota besar ini.dan leih pun menghapiri tubuhku yag kurus ini.siang tadi aku hanya mengunyah sebungkus roti dan meneguk secangkir air putih dingin.

akhirnya aku seharian ini hanya diterima disebuah toko foto copy.yah walaupun jauh dari targetku tapi tak apalah asal pekerjaanku ini mendatangkan rejeki yang halal dan cukup untuk menghidupi diriku dikota yang sekejam ini.

dan entah kenapa aku seperti orang yang ditagih hutangnya.sibuk lari kesana kemari menghindari rentenir.aku seperti tidak bisa hidup dengan kekurangan seperti ini.aku terus berusaha semaksimal mungkin mencari rejeki hidup.supaya taraf hidupku seperti orang-orang gendut yang duduk dikursi empuk yang sedang menghitung uang.

Jalanan

aku cuma sendiri ! tanpa teman ! dunia milikku !
bukan karena aku orang yang serakah, tapi karena orang2 yang hanya peduli dengan dirinya sendiri.
tak ada rasa persaudaraan ! membela kaum lemah ! hanya yang kuat yang menang !
tak ada kepedulian antar sesama ! disaat aku berjalan menyusuri keramaian kota !
aku melihat kepedihan anak-anak kecil yang tidak bisa sekolah karena mereka tidak bisa memberi kertas bernilai kepada orang-orang yang hanya peduli dengan perut dan nafsu mereka.
aku kasian melihat mereka ! tapi apa yang bisa kubantu? melihat makanan saja aku tidak mampu. apalagi memberi mereka! jika saja orang-orang berduit itu menyisihkan sedikit harta mereka maka akan sangat indah dan sebelum terlambat!
dan didalam kesendirian ini aku hanya bisa tersenyum melihat mereka yang gembira, aku juga tertawa ketika melihat mereka bercanda. tapi mereka juga tidak peduli denganku,mereka hidup sendiri-sendiri aku hidup sendiri.

lalu aku mencoba untuk menyapa kehidupan mereka tapi mereka mengacuhkanku.
aku mencoba bersatu dengan mereka sampai mereka menerima kehidupanku disisi mereka.
dan mereka menerika diriku hanya dengan setengah hati, biarpun begitu aku mencoba untuk meluluhkan hati mereka. mereka mengajakku untuk mencari uang dijalanan seperti mengamen,menjual koran,menyemir,dan lain-lain.

setelah lelah seharian bekerja penghasilan hari ini hanya cukup untuk sepiring nasi dan segelas air putih.sungguh berat hari ini,sekujur tubhku terasa ditindih batu besar yang menghalangi seluruh gerak tubuhku.
malam hari aku mencoba untuk beristirahat.tapi tidak dikasur yang beralaskan kapuk atau bulu angsa. tapi hanya kardus yang membentang sepanjang 1x0,5 meter.ditambah dengan nyamuk-nyamuk lapar yang mencari darah manusia dan dinginnya malam sebagai pelengkap kamar jalanan.

begitu juga dengan hari-hari berikutnya.... sehingga mereka mulai terbiasa dengan sosok diriku dalam kehidupan mereka.aku mengikuti kebiasaan mereka yang suka nongkrong melihat tenggelamnya matahari diatas sebuah gedung tinggi. tak kusangka mereka juga bisa merasakan hal yang seindah ini.mereka melakukan ini disetiap sore disaat mereka beristirahat.aku tidak menyangka mereka bisa sebahagia ini tanpa bergelimang banyak uang.mempunyai banyak uang,itu bukanlah cita-cita mereka.cita-cita mereka yaitu hidup didunia ini sebahagia mungkin dengan memanfaatkan apa yang ada,apa yang mampu mereka lakukan dan apa yang ada dalam hidup mereka.

mereka bebas ! mereka tanpa peraturan ! mereka tanpa rambu ! mereka tanpa seragam meskipun mereka menginginka hal itu! hidup mereka lepaskan dengan tawa kebahagian mereka.aku belajar tentang memanfaatkan hidup dari mereka. kurasa aku betah hidup seperti ini ! thx fren.